Papuana adalah salah satu perempuan desa yang terkenal karena kecantikan nya sehingga banyak laki-laki yang memiliki modal berlomba-lomba untuk menikahi gadis desa ini namun papuana tidak lah perempuan murahan yang harus menikah dengan seorang pria yang kaya akan modal.
Papuana dilahirkan oleh kedua orang tua bapanya yang bernama tanah dan ibunya yang bernama emas mereka tinggal di sebuah daerah pedalaman timur kedua orang tua tersebut mengaruniakan anak nya perempuan yang cantik sehingga kedua orang tua menamainya west Papuana.papuana lahir di Holandia pada tanggal 1 Desember 1961 ketika papuana berusia lanjut 19 th ia tampaknya kelihatan cantik sehingga seorang pria muda tampan yang berkulit putih datang untuk melamar tetapi papuana memiliki prinsip yang kuat sehingga untuk mendapatkan papuana tidak mudah namun papuana memberikan sebuah syarat kepada pria muda dengan alasan papuana sebagai berikut:
1. Papuana layak mendapatkan pendidikan kebebasan berideologi.
2. Papuana layaknya mendapatkan tentang masa depan Papuana, termasuk perencanaan dalam membangun sisten parwakilan parlementer di daerah pria muda putih yang bernama Belanda.
Dua syarat ini adalah tawaran yang diajukan dari Papuana sehingga pria muda putih terimah atas alasan yang membuat pria muda bertahan hidup hingga 60 tahun. Namun papuana gadis desa yang terkenal dengan sebutan sang emas di dunia timur sehingga belum bisa serahkan tubuh nya kepada seorang pria yang kaya.
Ketika waktu nya berjalan papuana direbut oleh para lelaki muda yang berkulit sawo matang yang bernama NKRI menyebutkan dirinya bahwa ia akan selalu menjadi pilihan hidup papuana ketika pria muda putih Belanda meninggalkan papuana dalam genggaman tangan .
Pada tahun 1963 pria muda berkulit sawo matang merancang sebuah rencana untuk merebut Papuana sehingga ia menjalin hubungan kerjasama dengan pihak pemodal yaitu Amerika dengan cara perjanjian new York agreement. Selama masa perjanjian yang dilakukan oleh para lelaki kulit sawo dia mengandalkan kekuatan militerisme sehingga merebut Papuana tanpa papuana mencintai karena janji papuana bukan pria berkulit sawo matang tetapi papuana terlanjut cinta dengan seorang pria berkulit putih.
Namun demikian pria muda putih tidak bisa guncangkan pengorbanan nya karena kekuatan pria dibawah naungan Amerika sehingga tanpa disadari bahwa papuana akan dimelamar secara paksa oleh pria muda yang bernama NKRI.
Papuana yang dulunya memiliki prinsip yang kuat tetapi sekarang tidak lagi prinsip yang sama karena kepaksan pria berkulit sawo matang memiliki dukungan yang kuat dari sebelumnya .
Sehingga papuana harus terpaksa menikahi pria yang tidak ia ketahui yang bernama NKRI karena ancaman yang terjadi kedua orang tua papuana terbunuh cecaran membabi buta. Ketika melihat tragedi ini papuana tidak ada kekuatan untuk menolak lamaran dari pria muda berkulit sawo matang.
Dan akhirnya papuana memilih untuk menikahi pria muda berkulit sawo matang pada tanggal 1 Mei 1969 dimana hari istimewa kepaksan menikahi papuana.
Semenjak papuana menikah dengan NKRI kehidupan papuana tidak ada kebebasan ketika papuana melawan untuk cerai tetapi kenapsuan NKRI melebihi kapasitas sehingga hidupnya dalam ancaman . Papuana dulunya terkenal dengan wajah yang cantik penuh dengan Kilauan emas kini penuh dengan kesedihan, air mata selalu mengalir setiap detik menit, waktu ke waktu , hari ke hari tahun ke tahun.
ia selalu merindukan memilih untuk bebas seperti perempuan yang lain yang merasakan kebebasan .
Demikian lah cerita singkat papuana yang patut rakyat Papua sadari bahwa,
Cerita pendek ini adalah kisah hidup sang emas Papua yang direbut oleh para penguasa dengan harga setimpal dengan nyawa rakyat Papua tragedi -tragedi yang mengerikan dimana penderita rakyat Papua selama masa penjajahan oleh negara republik Indonesia maka penulis melugas cerita singkat papuana menjadi cerita singkat agar rakyat Papua bisa menyadari bahwa Papua tidak baik-baik saja.
Selagi bagsa Papua berada di tangan NKRI perlawanan tak akan pernah mati akan ada hingga regenerasi kulit hitam rambut keriting dimusnah akan hilang perlawanan nya.
Ditulis oleh: Che mirip
Alam Papua 